Minggu, 07 Juli 2013

Sifat Koligatif Larutan




Gambaran umum sifat koligatif
Gambaran umum sifat koligatif
Sifat  koligatif  larutan  adalah  sifat  larutan  yang  tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut).
Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut (Gambar 6.2), maka akan didapat suatu larutan yang mengalami:
  1. Penurunan tekanan uap jenuh
  2. Kenaikan titik didih
  3. Penurunan titik beku
  4. Tekanan osmosis
Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.

Penurunan Tekanan Uap Jenuh

Pada  setiap  suhu,  zat  cair  selalu  mempunyai  tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang.

Gambaran penurunan tekanan uap
Gambaran penurunan tekanan uap
Menurut Roult :
p = po . XB
keterangan:
p     : tekanan uap jenuh larutan
po  : tekanan uap jenuh pelarut murni
XB  : fraksi mol pelarut
Karena XA + XB = 1, maka persamaan di atas dapat diperluas menjadi :
P = Po (1 – XA)
P = Po – Po . XA
Po – P = Po . XA
Sehingga :
ΔP = po . XA
keterangan:
ΔP   : penuruman tekanan uap jenuh pelarut
po    : tekanan uap pelarut murni
XA   : fraksi mol zat terlarut
Contoh :
Hitunglah penurunan tekanan uap jenuh air, bila 45 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 90 gram air ! Diketahui tekanan uap jenuh air murni pada 20oC adalah 18 mmHg.
rm

Kenaikan Titik Didih

Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan:
ΔTb = m . Kb
keterangan:
ΔTb = kenaikan titik didih (oC)
m      = molalitas larutan
Kb = tetapan kenaikan titik didihmolal
rm19
(W menyatakan massa zat terlarut), maka kenaikan titik didih larutan dapat dinayatakan sebagai:
rm210
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan dinyatakan sebagai :
Tb = (100 + ΔTb) oC

Penurunan Titik Beku

Untuk penurunan titik beku persamaannya dinyatakan sebagai:
rm37
ΔTf = penurunan titik beku
m     = molalitas larutan
Kf     = tetapan penurunan titik beku molal
W     = massa zat terlarut
Mr   = massa molekul relatif zat terlarut
p      = massa pelarut
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik beku larutannya dinyatakan sebagai:
Tf = (O – ΔTf)oC

Tekanan Osmosis

Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis) seperti ditunjukkan pada.
Menurut Van’t hoff tekanan osmosis mengikuti hukum gas ideal:
PV = nRT
Karena tekanan osmosis = Π , maka :
rm48
π° = tekanan osmosis (atmosfir)
C   = konsentrasi larutan (M)
R   = tetapan gas universal.  = 0,082 L.atm/mol K
T   = suhu mutlak (K)

Tekanan osmosis
Tekanan osmosis
  • Larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah dari yang lain disebut larutan Hipotonis.
  • Larutan yang mempunyai tekanan lebih tinggi dari yang lain disebut larutan Hipertonis.
  • Larutan yang mempunyai tekanan osmosis sama disebut Isotonis.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa larutan elektrolit  di  dalam  pelarutnya  mempunyai  kemampuan  untuk mengion. Hal ini mengakibatkan larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama.
Contoh :
Larutan 0.5 molal glukosa dibandingkan dengan iarutan 0.5 molal garam dapur.
  • Untuk larutan glukosa dalam air jumlah partikel (konsentrasinya) tetap, yaitu 0.5 molal.
  • Untuk larutan garam dapur: NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq) karena terurai menjadi 2 ion, maka konsentrasi partikelnya menjadi 2 kali semula = 1.0 molal.
Yang menjadi ukuran langsung dari keadaan (kemampuannya) untuk mengion adalah derajat ionisasi. Besarnya derajat ionisasi ini dinyatakan sebagai :
α° = jumlah mol zat yang terionisasi/jumlah mol zat mula-mula
Untuk larutan elektrolit kuat, harga derajat ionisasinya mendekati 1, sedangkan untuk elektrolit lemah, harganya berada di antara 0 dan 1 (0 < α < 1). Atas dasar kemampuan ini, maka larutan elektrolit mempunyai pengembangan di dalam perumusan sifat koligatifnya.
  • Untuk Kenaikan Titik Didih dinyatakan sebagai :
rm54
n menyatakan jumlah ion dari larutan elektrolitnya.
  • Untuk Penurunan Titik Beku dinyatakan sebagai :
rm64
  • Untuk Tekanan Osmosis dinyatakan sebagai :
π°  = C R T [1+ α(n-1)]
Contoh :
Hitunglah kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dari larutan5.85 gram garam dapur (Mr = 58.5) dalam 250 gram air ! (untuk air, Kb= 0.52 dan Kf= 1.86)
Jawab :
Larutan garam dapur,
rm73
Catatan:
Jika di dalam soal tidak diberi keterangan mengenai harga derajat ionisasi, tetapi kita mengetahui bahwa larutannya tergolong elektrolit kuat, maka harga derajat ionisasinya dianggap 1.

Rabu, 29 Mei 2013

PEMBUATAN KOLOID KIMIA IX

1. Cara Kondensasi
Cara Kondensasi dilakukan melalui reaksi kimia seperti reaksi redoks, reaksi hidrolisis, reaksi dekomposisi rangkap, dan reaksi pergantian pelarut.
a. Reaksi Redoks
Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi. Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H 2 S) dengan belerang dioksida (SO 2 ), yaitu dengan mengalirkan gas H2S kedalam larutan SO2.
2H 2 S (g) + SO 2 (aq) → 2H 2 O (l) + 3S (s)
b. Reaksi Hidrolisis
Misalnya larutan natrium tiosulfat direaksikan dengan larutan asam klorida , maka akan terbentuk belerang. Partikel belerang akan bergabung menjadi semakin besar sampai berukuran koloid sehingga terbentuk sel belerang. Seperti reaksi :
Na 2 SO 3 (aq) + 2HCl (aq) →2 NaCl (aq) + H 2 O (l) + S (s)
c. Reaksi Substitusi
Misalnya larutan natrium tiosulfat direaksikan dengan larutan asam klorida , maka akan terbentuk belerang. Partikel belerang akan bergabung menjadi semakin besar sampai berukuran koloid sehingga terbentuk sel belerang. Seperti reaksi
Na 2 SO 3 (aq) + 2HCl (aq) →2 NaCl (aq) + H 2 O (l) + S (s)
d. Reaksi Dekomposisi Rangkap
Contohnya adalah pembuatan sol As 2 S 3 dengan mereaksikan larutan H 3 AsO 3 dengan larutan H 2 S. Reaksinya adalah sebagai berikut:
2H 3 AsO 3 (aq) + 3H 2 S (aq) → As 2 S 3 (s) + 6H 2 O (l)
e. Penggantian Pelarut
Cara ini dilakukan dengan menggnti medium pendispersi sehingga fase terdispersi yang semula larut menjadi berukuran koloid. Misalnya larutan jenuh kalsium asetat jika dicampur dengan alcohol akan terbentuk suatu koloid berupa gel.
2. Cara Dispersi
  Dengan cara dispersi partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi, atu dengan loncatan bunga listrik(busur bredig).
1) Cara mekanik
Dengan cara ini, butir-butir kasar  digerus dengan lumpang, sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium pendispersi. Contoh pembuatan sol belerang dengan menggerus serbuk belerang bersama zat inert seperti gula pasir, kemudian mencampur dengan air.
2) Cara peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan zat pemecah (pemeptisasi).
3) Cara busur bredig
Cara busur bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elktrode yang dicelupkan kedalam medium dispersi, kemudian diberi loncatan listrik dikedua ujungnya. Mula-mula atom logam akan terlempar kedalam air,
lalu atom tersebut mengalami kondensasi sehingga membentuk partikel koloid. Jadi cara busur bredig ini merupakan gabungan cara disperse dan kondensasi

Rabu, 20 Maret 2013

KIMIA ORGANIK

KIMIA ORGANIK


KIMIA ORGANIK

LATAR BELAKANG
Seperti potongan-potongan kecil mainan Lego, atom karbon dapat berhubungan bersama dalam orientasi yang berbeda yang tak terhitung jumlahnya untuk membentuk keragaman molekul yang tak ada habisnya. Menariknya, karbon adalah satu-satunya unsur tabel periodik yang memiliki properti ini. Kehidupan itu sendiri didasarkan pada kemampuan unik karbon. Cabang kimia yang mempelajari senyawa yang mengandung karbon dikenal sebagai kimia organik. (istilah organik berasal dari organisme dan tidak selalu berhubungan dengan lingkungan.) Kimia organik dapat diisolasi dari alam, tetapi mereka juga mudah diproduksi di laboratorium. Saat ini, lebih dari 13 juta senyawa organik diketahui, dan sekitar 100.000 yang baru ditambahkan ke daftar setiap tahun. Sebaliknya, hanya ada 200.000 sampai 300.000 senyawa anorganik dikenal, yang didasarkan pada unsur-unsur selain karbon.
Dalam bab ini kita akan membahas beberapa dari banyak bentuk dan aplikasi molekul organik. Sepanjang jalan, kita akan menemukan jawaban atas beberapa pertanyaan penting: Apa contoh sederhana senyawa organik? Apakah mungkin untuk dua senyawa yang berbeda untuk memiliki rumus kimia yang sama? Bagaimana bensin dibuat? Mana minyak bumi berasal? Bagaimana cara kerja obat? Apa itu polimer dan bagaimana polimer mempengaruhi masyarakat?

PEMBAHASAN
Dalam makalah ini akan membahas seberapa pentingnya unsure karbon didalam kehidupan manusia. KIMIA ORGANIK oadalah ilmu yang mempelajari tentang senyawa-senyawa yang mengandung karbon. Dalam makalah ini bab kompleks yaitu kimia organic, kami pecah lagi menjadi beberapasub bab agarmudah untukdimengerti dan difahami. Sub bab itu adalah:
14.1 Hidrokarbon
14.2 Hidrokarbon jenuh
14.3 Fungsional Groups
14.4 Alkohol, Fenol, Eter, dan Amines
14,5 Keton, Aldehida, Amida, Asam karboksilat, dan Ester
14.6 Polimer
Lansung saja akan kami jelaskan mulaidari sub bab yang pertama yaitu

14.1 Hidrokarbon
Senyawa organik yang mengandung karbon dan hidrogen disebut hidrokarbon. Setiap senyawa hidrokarbon memiliki jumlah atom karbon dan hidrogen yang berbeda. Hidrokarbon paling sederhana adalah metana (CH4), dengan hanya satu karbon per molekul. Metana merupakan komponen utama dari gas alam. Oktan hidrokarbon, C8H18, memiliki delapan karbon per molekul dan merupakan komponen dari bensin. Polietilena hidrokarbon berisi ratusan atom karbon dan hidrogen per molekul. Polyethylene adalah plastik yang digunakan untuk membuat banyak item, termasuk wadah susu dan kantong plastik.
Hidrokarbon juga memiliki bentuk pasangan ataom karbon yang berbeda satu dengan yang lain, misalnya tiga hidrokarbon n-pentana, isopentana, dan neo-pentana. Hidrokarbon ini semua memiliki rumus molekul yang sama, C5H12, tapi secara struktural berbeda satu sama lain. Kerangka karbon n-pentana adalah rantai dengan lima atom karbon. Dalam iso-pentana, cabang rantai karbon merupakan rantai karbon bercabang empat pada karbon kedua. Dalam neo-pentana, atom karbon pusat terikat dengan empat atom karbon sekitarnya.
Kita bisa melihat fitur struktural yang berbeda dari n-pentana, iso-pentana, dan neo-pentana lebih jelas dengan menggambar molekul dalam dua dimensi, atau, kita dapat mewakilkan mereka dengan struktur tongkat. Struktur tongkat adalah notasi singkatan yang digunakan untuk mewakili suatu molekul organik. Setiap baris (tongkat) merupakan ikatan kovalen, dan atom karbon dipahami di mana ada dua atau lebih garis lurus bertemu dan pada akhir setiap baris (kecuali jenis lain dari atom di akhir baris). Setiap atom hidrogen terikat pada karbon juga biasanya tidak ditampilkan.

   
   H         HH        HH         H                                        H                                                        H         HH         H

          C          C         C                                         H      C      H        C            C

   H          C            C           H                         H            C            H        H HH          C         HH

          H         HH         H                                      C       H      C       C      H                                   C            C

H          H H         H      H         HH         H                    

          n-Pentana, C5H12                          iso-Pentana, C5H12                    neo-Pentana, C5H12

Molekul seperti n-pentana, iso-pentana, dan neo-pentana, yang memiliki rumus molekul sama tetapi struktur yang berbeda, yang dikenal sebagai isomer struktural. Struktural isomer memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda. Sebagai contoh, n-pentana memiliki titik didih 36 ° C, iso-pentana memiliki titik didih 30 ° C, dan neo-pentana adalah 10 ° C. Jumlah isomer struktural rumus kimia meningkat pesat seiring meningkatnya jumlah karbon atom. Ada tiga isomer struktur senyawa memiliki rumus C5H12, 18 untuk C8H18, 75 untuk C10H22, dan 366.319 kekalahan untuk C20H42!
Hidrokarbon yang kita gunakan terutama diperoleh dari batubara dan minyak bumi, yaitu bahan bakar fosil yang terbentuk dari sisa-sisa organisme yang meluruh di bawah air dalam ketiadaan oksigen jutaan tahun yang lalu. Batubara merupakan bahan padat yang mengandung banyak molekul hidrokarbon kompleks. Sebagian besar batubara yang ditambang saat ini digunakan untuk produksi baja dan untuk menghasilkan listrik di pembangkit listrik tenaga uap. Petroleum, atau "minyak mentah," adalah cairan yang mudah dipisahkan menjadi komponen-komponen hidrokarbon melalui proses yang dikenal sebagai distilasi fraksional. Distilasi adalah metode pemisahan campuran yang sering digunakan dalam kimia. Selama penyulingan, cairan direbus untuk menghasilkan uap yang kemudian dikentalkan lagi menjadi cairan. distilasi Fractional mengacu khusus untuk penyulingan minyak bumi.
Bensin diperoleh dari distilasi fraksional minyak bumi terdiri dari berbagai hidrokarbon yang memiliki titik didih yang sama. Beberapa komponen terbakar lebih efisien daripada yang lain dalam mesin mobil. Hidrokarbon berantai lurus, seperti n-heksana, cenderung untuk membakar dengan cepat, mengganggu waktu mesin dan menyebabkan ketukan pada mesin. Bensin hidrokarbon yang memiliki cabang lebih banyak seperti iso-oktan, terbakar perlahan-lahan, dan sebagai hasilnya mesin berjalan lebih lancar. Kedua senyawa, n-heksana dan iso-oktan, digunakan sebagai standar dalam menentukan peringkat oktan untuk bensin. Sebuah angka oktan 100 ditugaskan untuk iso-oktan, dan n-heksana yang diberikan sebuah angka oktan dari 0. Kinerja antiknock dari bensin tertentu dibandingkan dengan berbagai campuran iso-oktan dan n-heksana, dengan angka oktan diberikan.

14.2 Hidrokarbon jenuh
Karbon, sebagai elemen ke-4 kelompok tabel periodik, memiliki empat elektron valensi tidak berpasangan. Masing-masing elektron yang tersedia dapat berpasangan dengan elektron dari atom lain, seperti hidrogen, untuk membentuk ikatan kovalen.
Setiap atom karbon yang terikat pada empat atom tetangga oleh empat ikatan kovalen tunggal, maka hidrokarbon tersebut dikenal sebagai hidrokarbon jenuh. Istilah ini berarti bahwa karbon jenuh masing-masing paling banyak atom yang terikat untuk itu hanya mungkin-empat. 
Sebuah hidrokarbon yang mengandung beberapa ikatan, baik dua atau tiga, dikenal sebagai hidrokarbon tak jenuh. Karena ikatan ganda, dua dari karbon yang terikat kurang dari empat atom lain. Karbon yang demikian dikatakan tak jenuh.
Sebuah hidrokarbon tak jenuh yang penting dikenal sebagai benzene, C6H6, dapat digunakan sebagai pelarut, dapat digambarkan sebagai tiga ikatan rangkap yang terkandung dalam sebuah cincin heksagonal datar. Berbeda dengan elektron ikatan ganda dalam hidrokarbon tidak jenuh yang paling lain, elektron obligasi ganda dalam benzena tidak tetap antara dua atom dengan menggambar lingkaran dalam cincin dari ikatan ganda masing-masing.

          Toluene                              Naphthalene                 1,4-Dichlorobenzene

Banyak senyawa organik yang mengandung satu atau lebih cincin benzena dalam struktur mereka. Karena banyak senyawa ini harum, setiap molekul organik yang mengandung sebuah cincin benzen diklasifikasikan sebagai senyawa aromatik (bahkan jika itu tidak terlalu harum). Gambar diatas menunjukkan beberapa contoh. Toluena, suatu pelarut yang umum digunakan sebagai cat thinner, adalah racun dan memberikan bau yang khas lem pesawat. Beberapa senyawa aromatik, seperti naftalena, berisi dua atau lebih cincin benzena yang menyatu bersama-sama. Saat ini, kapur barus terbuat dari naftalena. Kebanyakan kapur barus yang dijual saat ini, bagaimanapun, adalah terbuat dari 1,4 diklorobenzena.

14.3 Fungsional Groups
Atom Karbon dapat berikatan satu dengan atom hidrogen dalam banyak hal, yang menghasilkan jumlah sangat besar hidrokarbon. Tapi atom karbon dapat berikatan atom unsur-unsur lain juga, untuk meningkatkan jumlah molekul organik. Dalam kimia organik, setiap atom selain karbon atau hidrogen dalam molekul organik disebut heteroatom, dimana hetero-berarti "berbeda baik dari karbon atau hidrogen."
Struktur hidrokarbon dapat berfungsi sebagai kerangka dipasangnya heteroatom. Sama seperti ornamen yang memberikan karakter ke pohon natal, jadi jangan heteroatom memberikan karakter pada molekul organik. Dengan kata lain, heteroatom dapat memiliki efek mendalam pada sifat-sifat suatu molekul organik.
Molekul organik diklasifikasikan menurut kelompok kandungan fungsional mereka, sebuah kelompok fungsional didefinisikan sebagai kombinasi atom yang berperilaku sebagai sebuah unit. Sebagian besar kelompok fungsional dibedakan oleh kandungan heteroatom mereka.
Heteroatom berperan dalam menentukan sifat kelas masing-masing yang merupakan tema dasar. Ketika Anda mempelajari materi ini, fokus pada pemahaman kimia dan sifat fisik ofcompounds berbagai kelas, untuk melakukan hal itu akan memberikan penghargaan yang lebih besar dari keragaman yang luar biasa dari molekul organik dan banyak aplikasi mereka

14.4 Alkohol, Fenol, Eter, dan Amines
Alkohol adalah molekul organik di mana gugus hidroksilnya terikat pada karbon jenuh. Kelompok hidroksil terdiri dari oksigen terikat pada hidrogen. Karena polaritas ikatan oksigen-hidrogen, alkohol sering larut dalam air yang sangat polar. 
Metanol. Lebih dari 11 milyar pon metanol, CH3OH, diproduksi setiap tahun di Amerika Serikat. Sebagian besar digunakan untuk pembuatan formaldehida dan asam asetat, bahan awal yang penting dalam produksi plastik. Selain itu, metanol digunakan sebagai pelarut, booster oktan, dan agen anti-icing dalam bensin. Kadang-kadang disebut alkohol kayu karena dapat diperoleh dari kayu, metanol tidak boleh tertelan karena dalam tubuh itu dimetabolisme menjadi formaldehida dan asam format. Formaldehida berbahaya bagi mata, dapat menyebabkan kebutaan, dan pernah digunakan untuk mengawetkan spesimen biologi mati. Asam format, bahan aktif dalam gigitan semut, dapat menurunkan pH darah ke tingkat berbahaya. Menelan hanya sekitar 15 mililiter (sekitar 3 sendok makan) metanol dapat mengakibatkan kebutaan, dan sekitar 30 mililiter dapat menyebabkan kematian.
Ethanol, C2H5OH, adalah salah satu bahan kimia yang tertua diproduksi oleh manusia dalam bentuk "alkohol" minuman beralkohol, etanol dibuat dari berbagai gula tanaman yang diberi ragi tertentu, yang menghasilkan etanol melalui proses biologis yang dikenal sebagai fermentasi. Etanol banyak digunakan sebagai pelarut industri
Sebuah alkohol terkenal ketiga adalah 2-propanol, umumnya dikenal sebagai isopropil alkohol. Ini adalah alkohol yang Anda beli di toko obat. Walaupun 2 - propanol memiliki titik didih yang relatif tinggi, mudah menguap, yang mengarah ke efek pendinginan diucapkan bila diterapkan untuk efek kulit-an pernah digunakan untuk mengurangi demam. Anda mungkin lebih akrab dengan menyebut isopropil alkohol sebagai desinfektan topikal.
Sementara alkohol adalah senyawa yang mengandung alkohol kelompok-kelompok hidroksil yang melekat pada atom karbon jenuh-fenol yaitu senyawa yang mengandung gugus fenolik, kelompok hidroksil yang melekat pada sebuah cincin benzena. Karena kehadiran cincin benzen, hidrogen dari gugus hidroksil mudah hilang dalam reaksi asam-basa, yang membuat kelompok fenolik agak asam.
Fenol sederhana. Pada tahun 1867, Joseph Lister (1827-1912) menemukan nilai antiseptik fenol, yang, bila diterapkan pada instrumen bedah dan sayatan,meningkatka kelangsungan hidup saat oprasi. Fenol adalah solusi antibakteri pertama yang sengaja digunakan untuk antiseptik. Bagaimanapun fenol dapat merusak jaringan, sehingga sejumlah fenol lebih ringan kandunganya sejak telah diperkenalkan. 4 fenol-n-hexylresorcinol, misalnya, umumnya digunakan dalam tenggorokan lozenges dan obat kumur. Senyawa ini memiliki sifat antiseptik yang lebih besar daripada fenol, namun tidak merusak jaringan. Merek Listerine obat kumur (dinamakan setelah Joseph Lister) berisi timol antiseptik fenol dan salisilat metil.

Eter adalah senyawa organik struktural yang berkaitan dengan alkohol. Atom oksigen dalam grup eter, bagaimanapun, tidak terikat pada karbon dan hidrogen, tetapi lebih untuk dua karbon. Etanol dan dimetil eter memiliki rumus kimia yang sama, C2H6O, tetapi sifat fisik mereka sangat berbeda. Etanol adalah cairan pada suhu kamar (titik didih 78 ° C) dan campuran cukup baik dengan air, sedangkan dimetil eter adalah gas pada suhu kamar (titik didih _25 ° C) dan jauh lebih sedikit larut dalam air.
Eter tidak begitu larut dalam air karena, tanpa kelompok hidroksil, mereka tidak dapat membentuk ikatan hidrogen yang kuat dengan air. Selanjutnya, tanpa kelompok hidroksil polar, atraksi molekul antara molekul eter relatif lemah. Akibatnya, tidak butuh banyak energi untuk memisahkan molekul eter dari satu sama lain. Inilah sebabnya mengapa eter memiliki titik didih yang relatif rendah dan menguap begitu mudah.
Dietil eter, adalah salah satu anestesi pertama. Sifat anestesi senyawa ini, ditemukan di awal 1800-an, merevolusi praktek operasi. Karena volatilitas yang tinggi pada suhu kamar, dietil eter menghirup dengan cepat memasuki aliran darah. Karena eter ini memiliki kelarutan yang rendah dalam air dan volatilitas tinggi, dengan cepat meninggalkan aliran darah sekali diperkenalkan. Karena sifat fisik, pasien bedah dapat dibawa masuk dan keluar dari anestesi (keadaan tidak sadarkan diri) hanya dengan mengatur gas bernafas. gas anestesi modern-hari memiliki efek samping yang lebih sedikit dari dietil eter tetapi bekerja pada prinsip yang sama.
Amina adalah senyawa organik yang mengandung gugus amina, atom nitrogen terikat pada satu, dua, atau tiga karbon jenuh. Amina biasanya kurang larut dalam air daripada alkohol karena ikatan nitrogen-hidrogen tidak cukup sebagai kutub ikatan oksigen-hidrogen. Polaritas rendah amina juga berarti titik didih mereka biasanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan alkohol walaupun memiliki rumus serupa. Salah satu sifat fisik yang paling menonjol-amina low formula banyak massa adalah bau ofensif mereka. Sebagai contoh, dua tepat bernama amina, putresin dan kadaverina, bertanggung jawab atas bau daging yang membusuk. 
Menurut model lock and key, molekul biologis aktif berfungsi dengan sepatutnya menjadi situs reseptor pada protein dalam tubuh, di mana mereka dipegang oleh atraksi molekuler, seperti ikatan hidrogen. Ketika molekul obat cocok menjadi sebuah situs reseptor cara gembok dengan kunci, suatu peristiwa biologis tertentu dipicu, seperti impuls saraf, perubahan bentuk protein, atau bahkan reaksi kimia. Dalam rangka untuk masuk ke situs reseptor tertentu, bagaimanapun, molekul harus memiliki bentuk yang tepat, seperti kunci harus benar berbentuk takik agar sesuai gembok.
Sisi lain dari model ini adalah bahwa molekul atraksi memegang obat untuk sebuah situs reseptor yang mudah patah. Obat A karena itu diadakan untuk sebuah situs reseptor hanya sementara. Setelah obat ini dihapus dari situs reseptor, metabolisme tubuh menghancurkan obat struktur kimia dan efek obat dikatakan telah memudar. Dengan menggunakan model ini, kita dapat memahami mengapa beberapa obat lebih kuat daripada yang lain. Oxycodone, misalnya, adalah obat penghilang rasa sakit lebih kuat daripada morfin karena struktur kimianya memungkinkan untuk lebih ketat dan lebih lama mengikat situs reseptor.
Model lock and key telah berkembang menjadi salah satu prinsip utama studi farmasi. Mengetahui bentuk yang tepat dari sebuah situs reseptor sasaran memungkinkan kimiawan untuk merancang molekul yang memiliki kesesuaian optimal dan efek biologis yang spesifik. sistem biokimia begitu kompleks, bagaimanapun, bahwa pengetahuan kita masih terbatas, seperti kemampuan kita untuk merancang obat obat yang efektif. Untuk alasan ini, obat obat paling baru masih ditemukan bukan dirancang. Salah satu jalan penting untuk penemuan obat adalah etnobotani. ethnobotanist adalah sebuah peneliti yang belajar tentang tanaman obat yang digunakan dalam budaya adat. 

14,5 Keton, Aldehida, Amida, Asam karboksilat, dan Ester
Senyawa organik yang dikenal sebagai keton, aldehid, amida, asam karboksilat, dan ester semua serupa bahwa mereka mengandung gugus karbonil. Kelompok karbonil terdiri dari atom karbon ganda yangterikat ke atom oksigen.
Keton adalah molekul organik yang mengandung karbonil di mana karbon karbonil terikat pada dua atom karbon. Contoh akrab keton adalah aseton, yang sering digunakan dalam remover cat kuku. Seperti keton, aldehid mengandung gugus karbonil, tetapi dalam aldehida, karbon karbonil terikat baik untuk satu atom karbon dan satu atom hidrogen.

         Keton (Acetone)                    Aldehida (Propionaldehyde)

Banyak aldehida sangat harum. Sejumlah bunga misalnya, berutang bau yang menyenangkan mereka dengan kehadiran dari aldehida sederhana. Bau lemon, kayu manis, dan almond disebabkan oleh aldehid citral, sinamilaldehida, dan benzaldehida. vanili aldehida, diperkenalkan pada awal bab ini, adalah molekul penyedap kunci berasal dari vanili anggrek. Anda mungkin telah memperhatikan bahwa polong vanili dan ekstrak vanili cukup mahal. vanili imitasi tidak terlalu mahal karena hanyalah solusi dari senyawa vanilin, yang ekonomis disintesis dari bahan kimia limbah industri pulp kayu. Meskipun vanili imitasi berasa seperti vanili tapi bukan ekstrak alami. Hal ini karena, selain vanili, banyak molekul beraroma lainnya berkontribusi rasa kompleks vanili alami. Banyak buku dibuat pada hari-hari sebelum "asam-bebas" bau kertas vanili karena vanilin terbentuk dan dirilis sebagai usia kertas, sebuah proses yang dipercepat oleh asam kertas.
Amida adalah sebuah molekul organik yang mengandung karbonil di mana karbon karbonil terikat pada atom nitrogen. Amida yang berfungsi sebagai bahan aktif pengusir nyamuk paling aktif yang memiliki nama kimia N, N-dietil-m-toluamide tetapi secara komersial dikenal sebagai DEET. Senyawa ini sebenarnya tidak bersifat insektisida. Sebaliknya, hal itu menyebabkan serangga tertentu, terutama nyamuk, merasa kehilangan arah, yang secara efektif melindungi pemakai DEET dari gigitan nyamuk.
Asam karboksilat adalah molekul organik yang mengandung karbonil di mana karbon karbonil terikat pada gugus hidroksil. Seperti namanya, kelompok fungsional mampu menyumbangkan ion hidrogen, dan sebagai hasilnya molekul organik berisi karbonil yang bersifat asam. Contohnya adalah asam asetat, (C2H4O2), bahan utama dari cuka.
Seperti fenol, keasaman dari asam karboksilat sebagian dari kemampuan kelompok fungsional untuk mengakomodasi muatan negatif ion yang terbentuk setelah ion hidrogen telah disumbangkan. Asam karboksilat berubah pada ion karboksilat karena kehilangan ion hidrogen. Muatan negatif ion karboksilat mampu melewati bolak-balik antara dua oksigen. Ini keluar menyebar membantu untuk mengakomodasi negativecharge tersebut.
Sebuah contoh yang menarik dari suatu senyawa organik yang mengandung kedua asam karboksilat dan fenol adalah asam salisilat, ditemukan di kulit pohon willow. Pada suatu waktu diseduh untuk efek antipiretik (mengurangi demam), asam salisilat merupakan analgesik penting (obat penghilang rasa sakit), tetapi menyebabkan mual dan sakit perut karena keasaman yang relatif tinggi, akibat dari kehadiran dua kelompok fungsional asam. Pada tahun 1899, Friederich Bayer dan Perusahaan, di Jerman, memperkenalkan versi dimodifikasi secara kimia asam salisilat di mana kelompok fenolik berubah ke grup ester fungsional. Karena kedua kelompok karboksil dan kelompok fenolik berkontribusi pada keasaman yang tinggi asam salisilat, menyingkirkan kelompok fenolik mengurangi keasaman molekul. Hasilnya adalah asam asetilsalisilat kurang asam dan lebih ditoleransi, nama kimianya adalah aspirin.
ester adalah suatu molekul organik yang mirip dengan asam karboksilat kecuali bahwa di ester hidrogen hidroksil diganti oleh karbon. Tidak seperti asam karboksilat, ester tidak asam karena mereka kekurangan hidrogen dari gugus hidroksil. Seperti aldehida, ester sederhana bersifat wangi dan digunakan sebagai perasa.

14.6 Polimer
Polimer adalah molekul sangat panjang yang terdiri dari gulungan unit molekul yang disebut monomer. Monomer memiliki struktur yang relatif sederhana yang terdiri dari 4 -100 atom per molekul. Ketika dirantai bersama-sama, mereka dapat membentuk polimer yang terdiri dari ratusan ribu atom per molekul. Molekul-molekul terbesar masih terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. 
Kebanyakan molekul yang menyusun organisme hidup adalah polimer, termasuk DNA, protein, selulosa tanaman, dan karbohidrat kompleks. Polimer buatan manusia, juga dikenal sebagai polimer sintetik, yang membentuk bahan yang pada umumnya dikenal sebagai plastik.
Kita mulai dengan mengeksplorasi dua jenis utama dari polimer sintetis polimer yang digunakan saat ini-penambahan dan polimer kondensasi. penambahan dan kondensasi polimer memiliki berbagai kegunaan. Semata-mata produk manusia, polimer ini meliputi kehidupan modern. Di Amerika Serikat, misalnya, polimer sintetik telah melampaui baja sebagai bahan yang paling banyak digunakan.

Polimer tambahan
Polimer tambahan terbentuk hanya dengan bergabung bersama unit monomer. Agar hal ini terjadi, masing-masing monomer harus berisi setidaknya satu ikatan rangkap. Polimerisasi terjadi ketika dua dari elektron dari setiap ikatan rangkap berpisah dari satu sama lain untuk membentuk ikatan kovalen baru dengan molekul monomer tetangga. Selama proses ini, tidak ada atom yang hilang, yang berarti bahwa massa total polimer sama dengan jumlah massa dari semua monomer.
Hampir 12 juta ton polyethylene diproduksi setiap tahun di Amerika Serikat, itu sekitar 90 kilogram per warga negara Amerika Serikat. Monomer dari yang disintesis, etilena, merupakan hidrokarbon tak jenuh yang diproduksi dalam jumlah besar dari minyak bumi.
Dua bentuk utama dari polyethylene diproduksi dengan menggunakan katalis yang berbeda dan kondisi reaksi. High-density polyethylene (HDPE terdiri dari helai panjang rantai molekul lurus dikemas erat. Penyesuaian ketat helai tetangga membuat HDPE plastik, relatif kaku sulit berguna untuk hal-hal seperti botol dan kendi susu. Low-density polyethylene (LDPE),  terbuat dari helai rantai yang sangat bercabang, suatu arsitektur yang mencegah alur dari pengepakan erat. Hal ini membuatnya lebih mudah ditekuk dari LDPE HDPE memiliki suatu titik lebur yang lebih rendah. HDPE memiliki bentuk tetap dalam air mendidih, LDPE deformasi. Hal ini paling berguna untuk barang-barang seperti tas plastik, film fotografi, dan insulasi electricalwire.
Polimer lainnya dibuat dengan menggunakan monomer yang berbeda. Satu-satunya persyaratan adalah bahwa monomer harus mengandung ikatan rangkap. Propylene monomer, misalnya, menghasilkan polypropylene, bahan plastik keras yang berguna untuk pipa, koper hard-shell, dan bagian alat. Serat polypropylene digunakan untuk jok, karpet indoor-outdoor, dan bahkan pakaian dalam termal. Menggunakan stirena sebagai polistiren monomer hasil. cangkir plastik transparan yang terbuat dari plastik, seperti juga ribuan item rumah tangga lainnya. Hembusan gas menjadi cair menghasilkan polistiren styrofoam, banyak digunakan untuk cangkir kopi, bahan kemasan, dan insulasi.
Selain itu polimer polyvinylidene klorida (nama dagang Saran), digunakan sebagai pembungkus plastik untuk makanan. Menariknya, dipol yang terinduksi lebih mudah dibentuk dalam atom yang lebih besar karena elektron dapat lebih mudah berkumpul ke satu sisi (lebih banyak ruang yang tersedia untuk mereka). Atom klorin besar dalam polimer ini membantu menempel pada permukaan seperti kaca oleh atraksi dipol-dipol terinduksi.
Selain itu polimer politetrafluoroetilena, atau yang sering dikenal sebagai Teflon. Berbeda dengan klorin, fluorinecontaining Teflon memiliki permukaan antilengket karena atom fluorin cenderung tidak mengalami atraksi molekuler. (Fluor atom relatif kecil dan sehingga mereka tidak mudah membentuk dipol induksi.) Selain itu, karena karbon-fluor obligasi luar biasa kuat, Teflon dapat dipanaskan pada suhu tinggi. Properti ini membuat lapisan Teflon di permukaan ideal untuk memasak. Hal ini juga relatif inert, itulah sebabnya banyak bahan kimia korosif dikirimkan atau disimpan dalam wadah teflon.

Polimer Kondensasi 
Sebuah bentuk polimer kondensasi ketika bergabung dengan unit monomer yang disertai dengan hilangnya sebuah molekul kecil, seperti air atau asam klorida. Setiap monomer yang mampu menjadi bagian dari polimer kondensasi harus memiliki gugus fungsi pada setiap akhir. Ketika dua monomer datang bersama untuk membentuk suatu polimer kondensasi, satu kelompok fungsional monomer pertama hubungan dengan satu kelompok fungsional dari monomer lainnya. Hasilnya adalah dua unit monomer yang memiliki terminal dua kelompok fungsional, satu dari masing-masing dari dua monomer asli. Masing-masing kelompok fungsional terminal dalam unit monomer kedua sekarang bebas untuk bergabung dengan salah satu kelompok fungsional dari monomer ketiga, dan kemudian keempat, dan seterusnya. Dengan cara ini suatu rantai polimer dibangun.
Industri sintetis-polimer telah berkembang luar biasa selama 50 tahun terakhir. Tahunan produksi polimer di Amerika Serikat saja telah berkembang dari £ 3000000000 pada 1950 menjadi £ 100.000.000.000 pada tahun 2000. Hari ini, adalah tantangan untuk menemukan barang konsumen yang tidak mengandung plastik atau sejenisnya.
Industri plastik hanyalah salah satu hasil dari pengetahuan kita tentang kimia organik. Seperti kita menggali dalam bab berikutnya, pemahaman kita tentang kehidupan itu sendiri didasarkan pada pemahaman kita tentang sifat-sifat karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat, yang semuanya merupakan polimer yang mengandung gugus fungsi diperkenalkan dalam bab ini


PENUTUP
Kesimpulan 
Korbon merupakan unsur paling penting dalam kehidupan manusia, bahkan seper tiga dari tubuh manusia terdapat karbon yang menyatu terhadap senyawa-senyawa yang membentuk gugus fungsi. Cakupan pembentukan karbon amatlah banyak dan besar, sehingga tak terhitung banyaknya senyawa yang terbentuk oleh karbon, dalam sekala besar, unsure-unsur itu terbagi atas Alkohol, Fenol, Eter, dan Amines ada juga yang lainya seperti Keton, Aldehida, Amida, Asam karboksilat, dan Ester kesemuanya itu merupakan kelompok-kelompok dari bentukan karbon
 
 
 
 DI ATAS LANGIT, MASIH ADA LANGIT